Blog ini menulis tentang Kisah Nabi Muhammad SAW, Kisah Khalifah dan Kisah Islami

Jumat, 28 Juli 2017

17 Ramadhan



PERANG BADAR

Setelah umat Islam mengalami intimidasi, kesulitan dan duka meninggalkan kampung halaman mereka, di Mekkah. Meninggalkan harta dan keluarga di sana. Rosululloh SAW mengadakan rencana penyergapan kafilah Quraisy. Hal itu merupakan respon dari permusuhan yang mereka lakukan selama ini. Para sahabat Muhajirin dan Anshor pun berkumpul dan bersiaga melakukan penyergapan.

Namun rencana dan persiapan matang bukanlah sesuatu yang pasti terjadi. Manusia sekelas Rosululloh SAW pun hanya mampu berencana. Namun Alloh SWT melakukan apa yang Dia kehendaki. Penyergapan gagal. Kafilah dagang yang dipimpin oleh Abu Sufyan bin Harb berhasil melarikan diri. Malah Quraisy berbalik melakukan persiapan matang untuk berperang. Mereka hendak memberi pelajaran kelompok kecil kaum muslimin agar orang-orang se-jazirah Arab jangan pernah meremehkan Quraisy. Begitu kata Abu Jahal.

Nabi Muhammad SAW bersama para sahabatnya keluar dari kota Madinah pada tanggal 12 Ramadhan tahun 2 Hijriah. Beliau Rosululloh SAW tidak mewajibkan setiap kaum muslimin untuk ambil bagian menuju Badar. Karena keberangkatan ini hanya bertujuan untuk menyergap kafilah Quraisy bukan untuk berperang. Hanya untuk menghadang kafilah yang membawa 1000 onta, 50.000 dinar emas dan hanya dijaga oleh 40 orang. Tentu saja hal ini sebagai balasan dari perbuatan Quraisy yang telah merampas harta mereka selama di kota Mekkah. Namun sayang, rencana ini berhasil di ketahui Abu Sufyan. Ia pun mengubah rute kafilahnya.

Mengetahui pergerakan umat Islam dari Madinah, Quraisy segera menyiapkan pasukan besar untuk berperang. Mereka membawa 1300 pasukan. Dan 100 diantaranya penunggang kuda. Mereka juga membawa onta dalam jumlah besar. Sementara kaum muslimin hanya berjumlah 314 orang. Ada yang mengatakan 319 orang. 83 diantaranya adalah kaum Muhajirin.

Nabi Muhammad SAW duduk khusyuk bermunajat kepada Robbnya. Memohon pertolongan kepada Maha Penolong, beliau Rosululloh SAW berdoa :
"Ya Alloh, penuhilah janji-MU kepadaku. Ya Alloh, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Alloh, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-MU di muka bumi ini." (HR. Muslim No. 1763).

Dalam riwayat lain :
"Ya Alloh, inilah Quraisy. Mereka datang dengan segala kesombongan dan kebanggaan mereka. Mereka menantang-MU dan mendustakan Rosul-MU. Ya Alloh, karuniakan kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Alloh, binasakanlah mereka pada pagi ini." (Sirah Ibnu Hisyam: 3/164).

Sampai-sampai ridho beliau Rosululloh SAW terjatuh dari pundaknya karena begitu tingginya beliau mengangkat tangannya ke arah langit. Melihat keadaan demikian, Abu Bakar merasa tak sampai hati. Ia taruh kembali ridho Nabi Muhammad SAWdiatas pundaknya dan mendekapkannya. Kemudian Abu Bakar berkata, "Wahai Nabi Alloh, munajatmu kepada Robbmu telah mencukupi. Dia pasti memenuhi apa yang Dia janjikan kepadamu". Nabi Muhammad SAW pun keluar dari tendanya, kemudian membacakan firman Alloh SWT :

"Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang." (QS. Qamar : 45).

Perang besar pertama ini pun dimenangkan oleh kaum muslimin. 70 orang-orang musyrik tewas di medan Badar. Diantara mereka adalah tokoh-tokoh Quraisy, seperti : Abu Jahal, Utbah bin Rabiah, Syaibah bin Rabiah, Umayyah bin Khalaf, al-Ash bin Hisyam bin al-Mughirah. Dan pihak kaum muslimin, 14 orang menemui syahidnya. 6 orang Muhajirin. 8 orang Anshor. Perang ini terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriah. (ar-Rahiq al-Makhtum oleh Al-Mubarakfury, Hal : 197 - 201).

Kunci dari kepemimpinan Rosululloh SAW adalah :
"Ma'rifat adalah modalku, akal pikiran adalah sumber agamaku, rindu kerendahanku, berzikir kepada Alloh SWT kawan dekatku, keteguhan perbendaharaanku, duka adalah kawanku, ilmu adalah senjataku, ketabahan adalah pakaianku, kerelaan sasaranku, faqr adalah kebanggaanku, menahan diri adalah pekerjaanku, keyakinan makananku, kejujuran perantaraku, ketaatan adalah ukuranku, berjihad perangaiku dan hiburanku adalah dalam sholatku.

Itulah kunci kepemimpinan rosululloh yang pegang teguh oleh beliau. Dan beliau juga berhasil memimpin dunia dengan suara hatinya dan diikuti pula oleh suara hati pengikutnya. Beliau bukan hanya seorang pemimpin manusia, namun juga pemimpin segenap hati manusia. Dan dengan kunci kepemimpinan yang beliau pegang teguh dapat meraih kemenangan untuk kaum muslimin.

Kemenangan ini berdampak positif terhadap kaum muslimin. Ini merupakan "hadiah" dari Alloh SWT atas kesabaran orang-orang yang beriman. Orang-orang Arab pun segan terhadap negara Madinah. Sebagaimana juga orang-orang Quraisy tidak lagi meremehkan kaum muslimin dan terus menerus menganggap mereka lemah.


Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Tidak ada komentar:

.f-nav{ z-index: 9999; position: fixed; left: 0; top: 0; width: 100%; padding:0 20px;} /* ini yang membuat menu menjadi melayang (fixed) */ .nav { background: rgba(26, 37, 82, 0.24); margin:0 0 20px 0; } .nav li { list-style-type:none; float:left; display:inline-block; padding:10px; }