Blog ini menulis tentang Kisah Nabi Muhammad SAW, Kisah Khalifah dan Kisah Islami

Kamis, 27 Juli 2017

20 Ramadhan : Fathu (Pembebasan) Kota Mekkah


1. Fathu (Pembebasan) Kota Mekkah

Diantara poin Perjanjian Hudaibiyah adalah siapa yang ingin bergabung menjadi sekutu kaum muslimin, maka ia harus bergabung. Siapa yang ingin menjadi sekutu Quraisy, maka ia juga dipersilahkan untuk bersama mereka. Kabilah Khuza'ah menjadi sekutu Rosululloh SAW. Sedangkan sekutu mereka, bani Bakr bergabung dengan kafir Quraisy.

Sejak dulu, perang dan sengketa selalu terjadi anatara dua kabilah ini. Perjanjian damai ini dimanfaatkan oleh bani Bakr untuk membalas dendam terhadap orang-orang Khuza'ah. Mereka pun melakukan peyerangan mendadak di malam hari. Mereka bunuh orang-orang Khuza'ah. Parahnya pengingkaran poin perjanjian tersebut didukung oleh Quraisy. Mereka membantu sekutu mereka dengan menyiapkan senjata dan pasukan untuk memerangi sekutu Rosululloh SAW. Segera setelah penghianatan itu, Amr bin Salim al-Khuza'i berangkat menuju Madinah. Ia mengabarkan kepada Nabi Muhammad SAW tentang penghianatan Quraisy dan sekutunya (al-iktifa bima Tadhammanahu min Maghazi Rosululloh SAW, wa ats-Tsalatsati al-Khulafa oleh Sulaiman al-Kula'i : 2/177).

Orang-orang Quraisy segera bergerak melangkah. Mereka mengirim Au Sufyan ke Madinah untuk memperbarui perjanjian mereka dengan kaum muslimin. Namun apa yang mereka lakukan sudah tidak bermanfaat. Rosululloh SAW telah memerintahkan kaum muslimin untuk menyiapkan pasukan untuk menuju Mekkah.

Pada tanggal 20 Ramadhan 8 Hijriah, pasukan kaum muslimin berangkat dari Madinah menuju Mekkah. Rosululloh SAW memimpin pasukan besar yang berjumlah 10.000 sahabat. Dan Abu Dzar al-Ghifari ditugasi menjadi pengganti beliau di Madinah. Sesampainya di daerah Juhfa, Rosululloh SAW berjumpa dengan pamannya, al-Abbas bin Abdul Muthalib, ia hijrah keluar dari Mekkah sebagai seorang muslim. Kemudian al-Abbas mengendarai bighal putih milik Rosululloh SAW. Ia mencari salah seorang Quraisy agar meminta jaminan keamanan kepada Rosululloh SAW sebelum beliau memasuki Mekkah.

Di saat bersamaan Abu Sufyan pun sibuk mengendap-endap, mencari tahu perkembangan keadaan al-Abbas bertemu dengannya. Lalu ia mengajak Abu Sufyan menemui Rosululloh SAW untuk meminta jaminan kemanan. Keduanya pun berangkat menemui Rosululloh SAW.

Ketika keduanya berjumpa dengan Rosululloh SAW, beliau bersabda : "Celaka engkau Abu Sufyan, bukankah sudah tiba saatnya bagimu untuk mengetahui bahwa tiada ilah (sesembahan) yang berhak disembah selain Alloh SWT? Bukankah sudah tiba saatnya bagimu untuk mengetahui bahwa aku adalah utusan Alloh SWT?"

Al Abbas juga menimpali, "Celaka engkau apabila tidak juga memeluk Islam".

Kemudian Abu Sufyan mengikrarkan Syahadat yang jujur. Rosululloh SAW pun memuliakannya dengan sabda beliau :
"Siapa yang masuk ke dalam rumah Abu Sufyan, maka dia aman."(HR. Muslim, Kitabul Jihad, 1780).

Ketika pasukan kaum muslimin tengah bergerak memasuki Mekkah, Rosululloh SAW memerintahkan al-Abbas agar membawa Abu Sufyan ke sisi Kota Mekkah agar ia melihat tentara-tentara Alloh. Kabilah-kabilah kaum muslimin lewat dihadapan Abu Sufyan dan al-Abbas memperkenalkan siapa mereka. Hingga Rosululloh SAW lewat bersama batalionnya. Bersama Muhajirin dan Anshor.

Abu Sufyan berkata, "Subhanalloh! Tidak ada pasukan manapun yang bisa menang menghadapi mereka". Kemudian ia bergerak menuju kaumnya, lalu ia berteriak, "Wahai orang-orang Quraisy, ini Muhammad. Ia telah datang kepada kalian dengan pasukan yang tidak akan sanggup kalian lawan." Mendengar hal itu, orang-orang pun kocar-kacir. Mereka berlarian ke rumah-rumah mereka dan ke masjid (Uyunil Atsar fi Funun al-maghazi wa asy-Syamail wa as-siyar, 2/188).

Rosululloh SAW masuk ke kota Mekkah dengan penuh ketawadhuan, merendahkan dirinya kepada Alloh SWT yang telah memuliakan beliau dengan membebaskan kota Mekkah. Beliau telah membagi pasukannya kedalam beberapa brigade, mengepung kota Mekkah dari segala sisi.



2. Kasih Sayang Rosululloh SAW Terhadap Musuh

Pasukan islam memasuki kota Mekkah dan tidak ada kabilah Quraisy yang mampu menghadang mereka. Kemudian Rosululloh SAW dan para sahabatnya masuk kedalam Masjid al-Haram. Beliau pun mencium Hajar Aswad. Saat itu Kondisi Ka'bah begitu mengenaskan, setidaknya ada 360 berhala di sekelilingnya. Beliau pun menghancurkan Tuhan-Tuhan selain Alloh tersebut. Beliau membaca firman Alloh SWT :

"Yang benar telah datang dan yang bathil telah lenyap". Sesungguhnya yang bathil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap." (QS. Al-Isra' : 81)

"Kebenaran telah datang dan yang bathil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi". (QS. Saba' : 49)

Berhala-berhala itu hancur lebur dihadapan beliau. Setelah itu, barulah beliau melakukan thawaf. Kemudian Nabi Muhammad SAW memanggil Utsman bin Thalhah dan menyerahkan kunci Ka'bah kepadanya. Beliau meminta Utsman agar membuka Ka'bah, lalu beliau memasukinya Nabi Muhammad SAW melihat gambar-gambar didalamnya. Segera gambar tersebut beliau hapus. Kemudian melaksanakan sholat di dalam Ka'bah. Setelah itu Nabi Muhammad SAW keluar menjumpai kerumunan orang-orang Quraisy yang menunggu putusan beliau.



3. Khutbah Fathu Mekkah

Di hari kedua, Rosululloh SAW berkhutbah:
"Sesungguhnya kota ini, Alloh telah memuliakannya pada hari penciptaan langit dan bumi. Ia adalah kota suci dengan dasar kemuliaan yang Alloh SWT tetapkan sampai hari Kiamat. Tidak Halal bagi orang sebelumku (berperang didalamnya). ataupun orang sesudahku, demikian juga atas diriku, kecuali hanya sementara waktu. Tidak boleh diburu hewan-hewannya. Tidak boleh dicabut durinya. Tidak boleh menebang pepohonanya. Dan tidak boleh diambil barang temuannya, kecuali bagi mereka yang hendak mengumumkannya (HR. al-Bukhari, Kitab al-Maghazi, 4059)

Kemudian laki-laki dan wanita-wanita Mekkah membaiat Rosululloh SAW berjanji mentaati beliau. Beliau menetap di Mekkah selama 19 hari. Mengajarkan Islam membimbing manusia dan menghancurkan berhala.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Tidak ada komentar:

.f-nav{ z-index: 9999; position: fixed; left: 0; top: 0; width: 100%; padding:0 20px;} /* ini yang membuat menu menjadi melayang (fixed) */ .nav { background: rgba(26, 37, 82, 0.24); margin:0 0 20px 0; } .nav li { list-style-type:none; float:left; display:inline-block; padding:10px; }