Blog ini menulis tentang Kisah Nabi Muhammad SAW, Kisah Khalifah dan Kisah Islami

Sabtu, 12 Agustus 2017

Sejarah Rosululloh SAW 2.



SEJARAH ROSULULLOH BAG. 2


Muhammad adalah seorang nabi dan rasul terakhir bagi umat Muslim. Muhammad memulai penyebaran ajaran Islam untuk seluruh umat manusia dan mewariskan pemerintahan tunggal Islam. Wikipedia
Pasangan: Maymunah binti al-Harits (m. 629 M–632 M)


KELAHIRAN DAN MASA PERTUMBUHAN ROSULULLOH SAW

1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW
"Muhammad" (Arabمحمد بن عبد الله; Transliterasi: Muḥammad;[e] diucapkan [mʊħɑmmæd] ( simak))[f][g][h] secara bahasa berasal dari akar kata semitik 'H-M-D' yang dalam bahasa Arab berarti "dia yang terpuji". Selain itu, dalam salah satu ayat Al-Qur'an,[13]Muhammad dipanggil dengan nama "Ahmad" (أحمد), yang dalam bahasa Arab juga berarti "terpuji".
Sebelum masa kenabian, Muhammad mendapatkan dua gelar dari suku Quraisy (suku terbesar di Mekkah yang juga suku dari Muhammad) yaitu Al-Amiin yang artinya "orang yang dapat dipercaya" dan As-Saadiq yang artinya "yang benar". Setelah masa kenabian para sahabatnya memanggilnya dengan gelar Rasul Allāh (رسول الله), kemudian menambahkan kalimat Shalallaahu 'Alayhi Wasallam (صلى الله عليه و سلم, yang berarti "semoga Allah memberi kebahagiaan dan keselamatan kepadanya"; sering disingkat "S.A.W" atau "SAW") setelah namanya.
Nabi Muhammad juga mendapatkan julukan Abu al-Qasim[1] yang berarti "bapak Qasim", karena Nabi Muhammad pernah memiliki anak lelaki yang bernama Qasim, tetapi ia meninggal dunia sebelum mencapai usia dewasa.
Lahir sekitar pada tahun 570 M di Mekkah, Nabi Muhammad melewati masa kecil sebagai yatim piatu. Nabi Muhammad dibesarkan di bawah asuhan kakeknya Abdul Muthalib kemudian pamannya Abu Thalib. Beranjak remaja, Nabi Muhammad bekerja sebagai pedagang. Nabi Muhammad kadang-kadang mengasingkan diri ke gua sebuah bukit hingga bermalam-malam untuk merenung dan berdoa. Diriwayatkan dalam usia ke-40, Muhammad didatangi Malaikat Jibril dan menerima wahyu pertama dari Allah.[10] Tiga tahun setelah wahyu pertama, Nabi Muhammad mulai berdakwah secara terbuka,[11] menyatakan keesaan Allah dalam bentuk penyerahan diri melalui Islam sebagai agama yang benar dan meninggalkan sesembahan selain Allah SWT. Muhammad menerima wahyu berangsur-angsur hingga kematiannya.[12] Praktik atau amalan Nabi Muhammad diriwayatkan dalam hadits, dirujuk oleh umat Islam sebagai sumber hukum Islam bersama Al-Quran.

Silsilah Muhammad dari kedua orang tuanya kembali ke Kilab bin Murrah bin Ka'b bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr (Quraish) bin Malik bin an-Nadr (Qais) bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah (Amir) bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma`ad bin Adnan.[14] Silsilah sampai Adnan disepakati oleh para ulama, sedangkan setelah Adnan terjadi perbedaan pendapat. Adnan secara umum diyakini adalah keturunan dari Ismail bin Ibrahim, yang selanjutnya adalah keturunan Sam bin Nuh.
Walaupun demikian, terdapat sejarawan yang menyusun silsilah yang lebih jauh lagi. Muhammad bin Ishak bin Yasar al-Madani, di salah satu riwayatnya menyebutkan silsilah hingga Adam. Silsilah tersebut adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Luay bin Ghalib bin Fihr (Quraisy) bin Malik bin Nadhr bin Kinanah bin Khuzayma bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Udad bin al-Muqawwam bin Nahur bin Tayrah bin Ya'rub bin Yasyjub bin Nabit bin Ismail bin Ibrahim bin Tarih (Azar) bin Nahur bin Saru’ bin Ra’u bin Falikh bin Aybir bin Syalikh bin Arfakhsyad bin Sam bin Nuh bin Lamikh bin Mutusyalikh bin Akhnukh bin Yarda bin Mahlil bin Qinan bin Yanish bin Syitsbin Adam.[15]

Nabi Muhammad bersama pengikut awal mendapati berbagai bentuk perlawanan dan penyiksaan dari beberapa suku Mekkah. Seiring penganiayaan yang terus berlanjut, Nabi Muhammad membenarkan beberapa pengikutnya hijrah ke Habsyah, sebelum Nabi Muhammad memulai misi hijrah ke Madinah pada tahun 622. Peristiwa hijrah menandai awal penanggalan Kalender Hijriah dalam Islam. Di Madinah, Nabi Muhammad menyatukan suku-suku di bawah Piagam Madinah. Setelah delapan tahun bertahan atas serangan suku-suku Mekkah, Muhammad mengumpulkan 10.000 Muslim untuk mengepung Mekkah. Serangan tidak mendapat perlawanan berarti dan Nabi Muhammad mengambil alih kota dengan sedikit pertumpahan darah. Ia menghancurkan berhala-hala. Pada tahun 632, beberapa bulan setelah kembali ke Madinah usai menjalani Haji Wada, Muhammad jatuh sakit dan wafat. Nabi Muhammad meninggalkan Semenanjung Arab yang telah bersatu dalam pemerintahan tunggal Islam dan sebagian besar telah menerima Islam.

Rosulululloh SAW dilahirkan pada hari Senin pagi tanggal 9 Robi'ul Awwal tahun Gajah. Bertepatan dengan tanggal 20 atau 22 April 571 M. (Banyak pendapat ulama tentang kapan waktu Nabi Muhammad dilahirkan. pen.)

Beliau Nabi Muhammad SAW dilahirkan dari suku Quraisy, yaitu suku yang paling terhormat dan terpandang di tengah masyarakat Arab. Dari suku Quraisy tersebut, beliau dari bani Hasyim, anak suku yang juga paling terhormat di tengah suku Quraisy. Rosululloh SAW lahir dalam keadaan yatim. Karena bapaknya, Abdulloh telah meninggal ketika ibunya, Aminah mengandungnya di usia dua bulan.

Setelah melahirkannya, sang ibu segera membawa bayi tersebut ke kakeknya, Abdul Muthalib. Betapa gembiranya sang kakek mendengar berita kelahiran cucunya. Lalu dibawanya bayi tersebut kedalam Ka'bah, dia berdoa kepada Alloh Ta'laa dan bersyukur kepada-Nya. Anak tersebut kemudian diberi nama Muhammad, nama yang belum dikenal masyarakat Arab saat itu. Lalu pada hari ketujuh setelah kelahirannya Rosululloh SAW di khitan (sunat).


2. Kehidupan Di Bani Sa'ad
Selain ibunya, Rosululloh SAW disusukan oleh Tsuwaibah, budak Abu Lahab. Kemudian, sebagaimana adat kebiasaan masyarakat perkotaan waktu itu, Ibunya Aminah mencari wanita pedesaan untuk menyusui putranya, makanya terpilihlah seorang wanita yang bernama Halimah binti Abi Dzu'aib dari suku Sa'ad bin Bakar, yang kemudian lebih dikenal dengan panggilan Halimah as-Sa'diyah.

Sesungguhnya atas kehendak Alloh Ta'alaa jua lah, hingga Halimah as-Sa'diyah menyusui Rosululloh SAW ketika kecilnya. Sebab ketika pertama kali ditawarkan untuk menyusuinya, dia merasa enggan menerimanya karena Rosululloh SAW anak yatim yang tidak bisa diharapkan imbalan materi yang layak baginya. Tetapi, ketika tidak didapatkan lagi bayi lain untuk disusui, maka diapun menerima bayi Muhammad untuk disusui di perkampungan Bani Sa'ad. Ternyata dia tidak salah pilih, karena yang dia susui telah Alloh SWT persiapkan menjadi manusia paling agung di muka bumi ini yang akan membawa jalan terang bagi umatnya yang beriman, maka wajar, setelah itu kehidupan Halimah penuh dengan keberkahan. 

Demikianlah, 5 tahun pertama kehidupan rosululloh saw dia lalui di daerah perkampungan dengan kehidupan yang masih asri dan udara segar di lembah bani Sa'ad. Hal tersebut tentu saja banyak berpengaruh bagi pertumbuhan rosululloh saw, baik secara fisik maupun kejiwaan (psikologisnya).


3. Peristiwa Pembelahan Dada
Pada saat Rosululloh SAW berusia 5 tahun dan saat beliau masih dalam perawatan Halimah as-Sa'diyah di perkampungan bani Sa'ad terjadilah peristiwa besar yang sekaligus menunjukkan tanda-tanda kenabiannya kelak.  Peristiwa tersebut dikenal dengan istilah Pembelahan Dada (Syaqqus Shadr).

Suatu hari ketika Rosululloh SAW bermain bersama teman-temannya, tiba-tiba datang malaikat Jibril menghampiri dan menangkapnya. Lalu Rosul dibaringkan, kemudian dadanya dibelah, lalu hatinya diambil selanjutnya dikeluarkan dikeluarkan segumpal darah darinya, seraya berkata, "Inilah bagian setan yang ada padamu". Kemudian hati tersebut di cuci di bejana emas dengan air Zam-Zam, lalu dikembalikan kembali ke tempat semula, yaitu dada rosululloh saw. Sementara itu teman-teman sepermainannya melaporkan kejadian tersebut kepada Halimah as-Sa'diyah seraya berkata, "Muhammad di bunuh, Muhammad di bunuh...". Maka mereka bergegas menghampiri tempat Rosululloh SAW semula, disana mereka mendapatkan rosululloh dalam keadaan pucat pasi.

Setelah kejadian tersebut, Halimah sangat khawatir terhadap keselamatan Muhammad kecil. Akhirnya tak lama setelah itu, dia memutuskan untuk mengembalikan kepada ibunya, Aminah di kota Mekkah dan dengan berat hatinya.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kisah Nabi Muhammad SAW

Tidak ada komentar:

.f-nav{ z-index: 9999; position: fixed; left: 0; top: 0; width: 100%; padding:0 20px;} /* ini yang membuat menu menjadi melayang (fixed) */ .nav { background: rgba(26, 37, 82, 0.24); margin:0 0 20px 0; } .nav li { list-style-type:none; float:left; display:inline-block; padding:10px; }